SI MISTERIUS
Created by : Nur Aini Fadilla
Sore hari yang cerah, aku dan adikku sedang asyik nonton di kamar. Tiba-tiba handphone aku berdering. Nomor yang tidak aku kenal meneleponku. Aku pun mengangkat telepon tersebut, ternyata yang aku dengar adalah suara seorang cowok. Aku mencoba menanyakan siapa gerangan yang meneleponku itu.
Orang itu tetap tidak ingin memberitahukan namanya. Jadi aku panggil aja dia Si Misterius. Abisnya dia benar-benar misterius. Dia orangnya asyik diajak ngobrol, humoris dan dewasa. Tapi, tetap aja aku penasaran. Sepertinya dia juga kenal banget dengan aku. “Hem, bener-bener misterius!”
Si Misterius itu hanya berkata, “Kamu lupa yah dengan aku, coba kamu ingat-ingat!”
Aku pun berkata, “Ahh, kamu siapa yah, bikin penasaran aku aja. Iyah, aku benar-benar nggak tahu siapa kamu?”
Si Misterius itu berkata lagi, “ Coba kamu ingat-ingat, masa kamu lupa dengan aku sih? Ini PR buat kamu yah untuk cari tahu tentang aku.” ( hehehe.. Pakai PR segala, emang sekolahan)
“Ya udah deh, pasti Aku akan cari tahu tentang kamu.” kataku dengan penuh penasaran.
Aku mencoba menanyakan tentang ini kepada tanteku. Tante yang sering aku temanin curhat dan super gokil. Karena jika Aku punya masalah, seberat ataupun sekecil apapun itu pasti Aku memberitahukan hal itu kepada tanteku.
“Tante tahu nggak nomor handphone ini? Dia nelepon aku barusan. Sepertinya dia juga kenal banget dengan aku.” ucapku.
Tante aku berkata, “ Mungkin itu Farhan teman semasa kecil kamu dulu, mamanya juga udah nelepon tante kemarin dan katanya Farhan minta nomor handphone kamu. Ya udah, tante kasi deh!”
“Farhan siapa yah tante? Kan temen aku yang namanya Farhan ada dua. Temen waktu aku masih Sekolah Dasar dan teman Aku waktu masih di desa.” Kataku yang benar-benar bingung.
“Cie, cie... Farhan siapa tuh kak? Kakak banyak fans juga yah? Mungkin saja itu....” kata adikku Risya.
“ Mungkin siapa juga? Mantan aku? Ahh, masa sich? Tapi siapa yah?” kataku sambil bertanya-tanya kepada adikku Risya.
“Farhan, teman kamu waktu tante dulu masih tinggal di desa. Masa kamu nggak ingat sih! Yang nama adiknya itu Unnu dan Dinda. Yang suka kamu dulu waktu masih kecil.” kata tanteku sambil mengingatkan.
“Yah, aku ingat. Sekarang aku ingat. Farhan yang super duper kono’ itu kan tante? Ahh tante, kok nggak bilang-bilang dengan Aku dulu sih untuk memberikan nomor handphone Aku ke dia. Itu kan, dia kerjain aku deh!” kataku dengan bibir yang manyun.
Segera aku pun masuk ke kamarku. “ Ahh, ternyata kamu yah Farhan. Awas yah, Aku bakal kerjain balik kamu deh. Emang dasar sifat kono’ kamu nggak berubah-ubah, masih saja seperti yang dulu, suka ngerjain aku! Isshh....”
***
Esok pagi handphone aku berdering lagi, ternyata telepon dari orang misterius itu yang tak lain adalah Farhan teman semasa kecil aku. Dia masih saja kerjain aku. Dia tetap saja nggak ingin memberitahukan namanya. Tapi biarpun dia sembunyi’in gitu, aku tetap tahu kok bahwa itu Farhan. Karena Aku kenal dari cara dia bicara, sampai-sampai dia kecoplosan cari tante Aku.
“hahahah, kamu ketahuan kan, jadi jangan bohong sama Aku deh.. Aku tahu dari cara kamu bicara. Kamu udah dewasa yah? Dan masih saja selalu ngejek aku! Iyyyuu..” kataku sambil teleponan dengan Si Misterius itu.
“Kamu cari tahu aja tentang aku? Satu minggu lagi aku beri tahu kamu deh. Kalau boleh tahu Farhan itu siapa yah?” kata Si Misterius itu diselingi dengan bercanda.
“ Ahh, lama banget. Pasti kamu kan Farhan? Farhan teman kecil Aku. Ngaku aja deh? Nggak usah kerjain Aku kayak gini. Bikin penasaran Aku aja!” kataku kepada Si Misterius itu.
Akan tetapi, dia tetap saja nggak mau memberitahukan namanya dan tempat tinggalnya. Dia hanya beritahu Aku inisial namanya yaitu ‘H’. Aku benar-benar dibuat penasaran oleh Si Misterius itu. Karena yang Aku tahu kenalan cowok Aku nggak ada yang inisial namanya ’H’. Aku tetap yakin bahwa itu Farhan. Farhan udah minta nomor Aku kepada tante Aku. Terus tante Aku juga udah memberikan nomor handphoneku. Pasti itu Farhan yang ingin kerjain Aku.
Esok harinya, Si Misterius itu nelepon lagi. Saat itulah, semuanya terbongkar bahwa dia adalah Farhan sahabat semasa kecilku dulu. Ternyata inisial ‘H’ itu adalah nama lengkapnya yaitu Haprisan Farhan.
“Hem, iyah yah.. Sampai-sampai nama lengkapnya kamu Aku lupa juga.” kataku tersipu malu. Selama empat tahun terpisah, saat inilah dia hadir lagi. Dia hadir dengan orang yang berbeda, orang yang lebih dewasa. Bahkan Aku sadar, bahwa Farhan lebih dewasa daripada Aku. Padahal umur Aku dan dia cuma selisih dua tahun. Disinilah Aku mengawali persahabatan yang dulu sempat terlupakan. Aku harap dia dapat jadi sahabat baikku, yang menemaniku dalam suka maupun duka... ( Wait for the rest of the story ! )